Wisata Tersembunyi Pantai Kenjeran
Dibanding objek wisata pantai seperti Pantai Parangtritis (Yogyakarta), Pantai Sanur dan Kuta (Bali), serta Bunaken (Sulawesi Utara), sebenarnya pamor Pantai Kenjeran tidak kalah, coba lihat potensi panorama serta sumber daya alamnya.
Kenjeran selama ini dikenal sebagai tempat wisata anak-anak atau keluarga. Di sana juga ada klub selancar angin bernama Camar beranggotakan 22 orang. Setiap akhir pekan dan hari libur, mereka unjuk kebolehan di tengah laut.
Beda lagi dengan Kenjeran Park, banyak menawarkan sarana hiburan, olahraga, wisata religi, budaya, hingga edukasi. Water Park misalnya, terdapat kolam renang dengan berbagai kedalaman. Bagi anak-anak, ada papan luncur setinggi lebih dari 10 meter.
Hal menarik lainnya bibir pantai yang ditata dengan arsitektur Cina. Sebut saja namanya Kya-Kya, wisatawan mancanegara, khususnya dari Cina, Korea, dan Thailand, tak sedikit yang melancong ke tempat ini.
Malam hari, Kya-Kya terlihat lebih menarik, cahaya temaram lampion-lampion yang bergelantungan membuat suasana pantai terasa romantis. Sembari menikmati suasana itu, pengunjung bisa menikmati aneka makanan laut di tempat makan yang menyuguhkan menu sea food berderet di sepanjang pantai. Atau bisa mencicipi makanan khas Surabaya seperti lontong kupang, satai kerang serta kepiting rebus.
Setiap pertengahan bulan September, Kya-Kya Kenjeran menjadi ajang Festival Bulan Purnama, berlangsung selama satu bulan.
Kenjeran Park juga menyediakan fasilitas futsal indoor dengan kapasitas lebih dari dua lapangan. Ada juga wahana blast, tempat seru untuk bermain perang-perangan, cukup bayar Rp 30 ribu. Ada pula arena bagi speed freak di Park Race, pengunjung bisa ngebut dengan mobil, sepeda motor atau go-kart.
Selain itu, di sana didirikan tempat ibadah umat Tri Dharma (Buddha, Kong Fu Tsu, dan Tao) yang apik. Letaknya di dalam kompleks Pantai Ria Kenjeran. Yang mencolok dari bangunan ini adalah patung Dewi Kwan Im Pou Sat setinggi 20 meter beserta pendampingnya, dua anak kecil dan dua pasang dewa. Di bawahnya, meliuk sepasang naga raksasa memperebutkan bola mustika.
Selain itu ada patung Buddha atau Dewa Empat Muka (Four Faced Buddha Monument) setinggi sembilan meter (36 meter termasuk kubahnya). Monumen yang diresmikan 9 Nopember 2004 ini masuk MURI sebagai patung Buddha terbesar dan tertinggi di Indonesia. Bangunan ini menempati lahan seluas 225 meter persegi diapit empat ekor gajah putih di empat penjuru mata angin.
Masih belum puas menikmati THP dan Kenjeran Park? Coba naik perahu ke tengah laut dengan jasa perahu nelayan seharga Rp 50 ribu atau bisa mencarter perahu sendiri dengan tarif Rp 250 ribu.
Dari tengah laut, Anda bisa melihat panorama Pantai Kenjeran secara utuh dengan segala aktivitasnya. Sekaligus hiruk-pikuk kapal nasional maupun internasional yang hendak berlabuh atau bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Dari sana, mata kita bisa melihat pertautan sudut Pulau Jawa dan Madura, patung Jalesveva Jaya Mahe milik Armatim TNI-AL yang berkacak pinggang dengan pedangnya.
Satu lagi, kita bisa menyaksikan jembatan Suramadu, penghubung Pulau Jawa dan Madura.
nostalgia ta kang?
motovaganza
Maret 13, 2013